duhai arto ing jiwaku
ini ati saben waktu berharap sliramu segera pedduli pada lubuk sepi
dan datang untuk meramaikannya
sebegitu hebatkah keraguan atau takut
yang menahanmu untuk segera iya pada ketulusan ini
ilingo nimas
bibirmu yang indah memintaku untuk menanti
purnama telah datang berulang kali
namun belum jua sliramu hadir
mengajari lidah yang kelu untuk berbicara tentang rindu
lelayang kangen sarat tresno tuhu
sudah kesekian kalinya mengungkap basaning pinutur kang bisu
duh wong ayu
pengademing ati
mreneo
kemari sayang
dengarlah suara penanti
meski parau tak pernah berhenti
bila mungkin ini adalah layang terakhir
aku minta
hadirlah untuk menggenggam tanganku sekali saja
untuk terakhir kali
0 komentar:
Posting Komentar
HARAP SOBAT BLOGGER MENGISI KOTAK KOMENTAR BERUPA KRITIK, SARAN DAN KOMENTAR DI BAWAH INI...
TERIMA-KASIH ATAS KUNJUNGAN SOBAT BLOGGER.